Rambut Rontok

Mengenal Lebih Jauh Dua Jenis Rambut Rontok

Rambut ialah bagian tubuh yang paling mencolok, karena secara proporsi dan posisi dirinya cenderung dominan terlihat. Sehingga kesehatan dan tampilan rambut amat penting, sayangnya ancaman rambut rontok bisa saja mengintai kamu lho!

Rambut rontok merupakan karakteristik yang terkait dengan adanya siklus pertumbuhan rambut, baik secara normal maupun prematur

Perlu kamu ketahui bahwa rambut memiliki siklus pertumbuhannya sendiri, yakni ada Fase Anagen (Fase Tumbuh) ialah sebuah siklus dimana tumbuhnya rambut baru di bagian kulit kepala, umumnya terjadi selama dua bulan hingga enam tahun.

Lalu ada Fase Katagen (Fase Transisi) ialah sebuah siklus dimana setidaknya ada 3% dari rambut yang masih tetap aktif tumbuh, namun beberapa persen lainnya juga akan terlepas karena tidak disuplai darah oleh tubuh.

Kemudian masuk ke Fase Telogen (Fase Istirahat) ialah siklus dimana rambut sudah tidak tumbuh lagi, dan mulai rontok setidaknya 25-100 helai dalam kurun waktu 100 hari hingga tiga bulan.

Ketiga fase tersebut normalnya berurutan dan tidak saling tumpang tindih, dimulai dari Fase Anagen dan diakhiri Fase Telogen, kemudian kembali berulang ke fase awalnya (Fase Anagen) dan begitu seterusnya.

Terkait rambut rontok, perlu kamu ketahui ada dua jenis rambut rontok yakni Elevium Telogen (ET) dan Efluvium Anagein (EA).

Apa itu rambut rontok tipe Elevium Telogen (ET)?

Sumber: Kompas.com

Efluvium Telogen (ET) ialah sebuah percepatan fase istirahat (Fase Telogen) dalam siklus pertumbuhan rambut, yang meningkat secara signifikan. Fase Istirahat tumpang tindih dengan fase sebelumnya. Untuk lebih mudahnya, kamu simak analogi berikut ini:

  • Dalam kondisi normal, di pagi hari kamu bangun dari tidur, lalu di siang hari kamu beraktivitas, sedangkan di sore hari kamu telah pulang lalu beristirahat
  • Tetapi karena suatu hal tertentu, setelah bangun pagi, kamu langsung tertidur kembali di siang hari hingga sore terlewat, kemudian kamu baru terbangun esok hari
  • Yang terjadi adalah kamu melewatkan rutinitasmu seharian, dan kamu akan kelelahan meski hanya menghabiskan waktu untuk tidur

Itulah yang terjadi ketika rambutmu mengalami Efluvium Telogen (ET), rambut melewatkan sisa fase pertumbuhan sebanyak 3% yang lantas langsung dilanjutkan dengan kerontokan hampir lebih dari 100 helai rambut per hari.

Pada kondisi normal umumnya kerontokan jenis ini terjadi kurang lebih 3 bulan setelah sebuah pemicu, lalu akan pulih sendiri selama kurang lebih 6 bulan.

Adapun berdasarkan publikasi ilmiah karya Made Swastika Adiguna dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Bali), penyebab kerontokan jenis ini diantaranya adalah:

  • Mengalami stres atau trauma berat
  • Terjadinya malnutrisi atau kelaparan (secara umum), yang mungkin terkait pembatasan makan (diet) secara ketat atau berlebihan
  • Kelainan nutrisi seperti Anemia, Defisensi Besi, Defisiensi Zinc
  • Penggunaan Cat Rambut
  • Pasca melewati prosedur pembedahan besar
  • Sedang mengandung atau pasca melahirkan
  • Sedang atau pasca mengalami pendarahan
  • Sedang atau pasca mengkonsumsi beberapa jenis obat diantaranya, Retinoid OralKontrasepsi (KB) Oral, Anti-tiroid, Anti-konvulsi, Anti-Kolestrol, Beta-bloker, Kaptopril serta Amphetamine (NAPZA)
  • Sedang atau pasca terkontaminasi Logam Berat
  • Beberapa jenis penyakit yang disertai demam, diantaranya tifoid (tifus), malariatuberkolosis (TBC), serta infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
  • Menderita (Kelainan Endokrin) Hipertiroid atau Hipotiroid 
  • Menderita Kegagalan Fungsi Ginjal maupun Hati
  • Menderita Short Anagen Syndrome
  • Kelainan lain seperti Sifilis, Lupus dan Eritematosus Sistemik

Rambut Rontok Jenis Elevium Anagen (EA)

Sumber: Health.detik.com

Sedangkan Efluvium Anagen (EA) ialah terputusnya fase pertumbuhan rambut secara tiba-tiba karena stimulus tertentu, yang mengakibatkan kerontokan rambut yang abnormal.

Tidak ada analogi yang mudah untuk menggambarkan kerontokan rambut jenis ini, karena stimulus yang paling mungkin terjadi terkait pengobatan penyakit tertentu.

Meski begitu, perlu diketahui bahwa untuk beberapa penyebab, kerontokan biasanya terjadi selama satu hingga tiga minggu setelah terjadinya stimulus maupun faktor pencetus. Durasi kerontokan-nya sendiri tidak memiliki limit waktu tertentu dan variatif, namun umumnya terjadi satu hingga tiga bulan.

Adapun berdasarkan publikasi ilmiah karya Made Swastika Adiguna dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Bali), penyebab kerontokan jenis ini diantaranya adalah:

  • Sedang atau pasca menjalani Kemotrapi
  • Terpapar Radiasi
  • Menderita Pemfigus Vulgaris (Autoimun)
  • Menderita Alopesia Areata (Autoimun)
  • Menderita Lupus Eritematosis Sistemik
  • Menderita Sifilis Sekunder
  • Sedang atau pasca mengkonsumsi beberapa jenis obat diantaranya, Bismut, Levodopa, Kolkisin dan Siklosporin
  • Terjadinya malnutrisi energi-protein berat, terkait malnutrisi ini hampir sepenuhnya terjadi karena faktor kurangnya asupan (pola konsumsi)
  • Sedang atau pasca terkontaminasi Zat Beracun, seperti merkuritalium dan sebagainya

Kesimpulan

Rambut rontok bisa diartikan sebagai siklus pertumbuhan rambut yang sehat, namun dalam rentang waktu yang relatif singkat atau dalam jumlah yang terbatas. Namun dalam realitanya, faktor stress dan pola hidup yang tidak sehat (malnutrisi) lebih sering menyebabkan kerontokan yang abnormal.

Untuk itu, penting bagi kamu untuk mengubah pola hidup dengan melibatkan diri pada kegiatan olahraga dan aktivitas rekreasi, agar hidup lebih rileks dan sehat. Namun, bila kerontokan terkait adanya penyakit tertentu, hanya konsultasi dan penanganan dokter dan dermatologis yang bisa menyelesaikan masalahmu tersebut.

Adapun bagaimana perawatan rambut rontok dan jenis gangguan pada rambut lainnya, telah kami bahas di artikel sebelumnya, yang kamu bisa simak pula disini.