Cara Merapihkan Gigi

4 Cara Merapihkan Gigi Selain Menggunakan Behel

Banyak artikel yang menyatakan bahwa cara merapihkan gigi dapat dilakukan dengan jari, atau bahkan dengan sendok. Apakah itu masuk akal?

Gigi ialah sebuah struktur keras yang terbentuk dari kalsium dan tumbuh pada rahang, yang ada di dalam mulut pada vertebrata, begitu pula pada manusia.

Lalu bagaimana jari maupun sendok bisa merapihkan struktur gigi yang notabene-nya tertanam di rahang? Jelas itu suatu hal yang amat mustahil dan tentu berisiko.

Banyak sekali penyebab mengapa struktur gigi bisa berantakan, mulai dari kebiasaan menghisap benda tertentu ke dalam mulut, atau ada riwayat cedera pada rahang, lalu mungkin ada tumbuhnya tumor maupun infeksi (pada rahang, gusi atau mulut), serta beragam penyebab lainnya.

Secara umum, upaya yang dapat dilakukan untuk merapihkan gigi ialah penggunaan Kawat Gigi (Behel).

Secara sederhana, itu adalah alat berbentuk kawat yang direkatkan pada email gigiyang kemudian diberi tekanan tertentu secara konsisten untuk merubah struktur pada gigi yang sebelumnya sudah terbentuk.

Apakah hanya itu cara merapihkan gigi yang bisa dilakukan? Tidak! Masih ada beberapa prosedur medis Ortodentis yang mungkin bisa kamu coba. Simak selengkapnya berikut ini!

1. Aligner

Sumber: Audydental.com

Aligner, ialah sebuah alat Ortodontik yang terbuat dari plastik dan berwarna transparan yang digunakan untuk mengubah struktur pada gigi, kurang lebih prinsipnya hampir sama dengan Kawat Gigi, namun menggunakan media yang berbeda.

Treatment ini cocok bagi pemilik struktur gigi yang berantakan, namun yang tidak terlalu parah (jarak gigi renggang atau melenceng beberapa milimeter).

Proses diawali dengan X-ray dan diagnosa melalui proses fotografi, untuk menangkap struktur gigi mana yang harus diubah. Lalu dengan bantuan gum maka cetakan struktur gigi dibuat, kemudian dicetak melalui digital print 3D.

Proses komputerisasi dengan bantuan dokter dan ahli akan membuat perencanaan pengubahan struktur gigi mana yang perlu diubah, kemudian diimplementasikan pada beberapa unit Aligner.

Setiap unit Aligner itu harus digunakan setidaknya selama 22 jam dalam sehari selama satu hingga dua minggu, kemudian diganti dengan Aligner baru sesuai dengan yang sudah dipetakan dari proses komputerisasi tadi, dan akan terus digunakan setidaknya selama 14 bulan.

Target dari tiap Aligner adalah untuk mengubah posisi gigi tertentu setidaknya 0,25 – 0,33 milimeter. Karena perubahan yang terlalu minim inilah, yang membuat beberapa studi menyebut bahwa penggunaan Aligner kurang signifikan.

Meski masih jadi perdebatan, beberapa studi menyebut, bahwa Aligner hanya efektif untuk gigi bagian depan saja, namun kurang efektif untuk bagian belakang bila dibandingkan dengan penggunaan Kawat Gigi.

2. Dental Contouring

Sumber: Caredentalhospital.co.in

Dental Contouring, yakni sebuah prosedur untuk merekonstruksi bentuk gigi, bukan strukturnya, dengan mengurangi beberapa bagian tertentu pada email gigi yang dianggap bentuknya tidak ideal. Prosedur ini biasanya ditujukan untuk beberapa permasalahan terkait gigi yang asimetris, maupun patah serta keropos.

Prosedur ini cukup sederhana, dibanding prosedur lainnya. Secara umum meliputi pengikisan lapisan email atau diawali dengan penambahan lapisan yang kemudian dibentuk ulang dengan proses asah.

Prosedur demikian juga diterapkan pada bagian gusi untuk gum contouring, bila bentuk gusi yang tampak dianggap proporsinya kurang idel. Umumnya kedua bentuk prosedur ini banyak dilakukan terkait alasan estetika semata.

3. Dental Crown

Sumber: Rejuviedental.com

Dental Crown atau sering dirujuk sebagai Dental Cap, yakni sebuah proses restorasi pada gigi, dengan menutup seluruh gigi yang memiliki bagian yang rusak, dengan sebuah selubung yang disebut crown. 

Cara merapihkan gigi yang satu ini umumnya dilakukan bila ada gigi yang mengalami kerusakan dan berisiko bila dipertahankan, namun pasien enggan untuk giginya sepenuhnya tanggal. Crown dibuat dari beragam material, mulai dari beragam jenis keramik, metal bahkan logam mulia seperti emas atau perak.

Perlu dipahami bahwa beberapa kondisi harus terpenuhi sebelum proses restorasi dimulai, umumnya prosedur ini bisa dilakukan pada gigi dengan akar gigi yang kuat.

Layaknya sebuah puzzle, jaringan terluar pada gigi kamu harus dikurangi terlebih dahulu. Kemudian dokter akan melakukan pencetakan dengan bantuan gum hingga ditemukan bentuk gigi yang sesuai. Pencetakan pun di lakukan di laboratorium dengan bahan yang telah disetujui oleh pasien sebelumnya.

Terdapat beberapa prosedur untuk mengikat crown pada akar gigi, baik itu yang bersifat permanen ataupun temporary, namun umumnya dengan bantuan beberapa jenis metal maupun tali dari bahan tertentu yang dieratkan dengan lem atau pun cement.

4. Veneer

Sumber: Selfiesmiledentalclinic.com

Veneer di Indonesia lebih identik dengan proses pewarnaan gigi agar terlihat lebih bersih. Meski begitu, ini juga termasuk dalam cara merapihkan gigi meski tidak mengubah struktur gigi.

Dimana lapisan tertentu yang terbuat dari keramik maupun metal akan ditempelkan dengan lem maupun cement pada bagian gigi yang tidak rapih.

Adapun, tidak seperti Dental Crown, pada prosedur Veneer lapisan selubung tidak memiliki bagian yang tertanam hingga akar gigi, melainkan sebatas pada email gigi saja.

Penutup

Nah! itulah beberapa prosedur alternatif yang paling memungkinkan untuk kamu coba dalam merapihkan struktur gigi di mulutmu. Perlu kamu ingat, semua prosedur tersebut hanya dapat dilakukan oleh dokter dan para ahli terkait, yang dapat kamu akses di fasilitas kesehatan terdekat.

Adapun beragam artikel yang menyebutkan cara merapihkan gigi yang terkesan “aneh”, kamu harus lebih berhati-hati untuk mencernanya, dan pertanyakan kembali apakah cara tersebut masuk akal atau tidak. Kamu perlu pengawasan dokter dan ahli dalam melakukannya!